CHE

A. MACAM-MACAM OBSERVASI
Sanafiah Faisal (1990) mengklasifikasikan observasi menjadi tiga, yaitu:
1. Observasi berpartisipasi (participant observation).
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan orang yang akan diteliti/diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi ini, data yang diperoleh akan lebih lengkap dan tajam.
2. Observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation).
Dalam observasi ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahkan ia sedang melakukan penelitian. Namun ada saatnya pula peneliti melakukan penelitian secara tersamar apabila ingin memperoleh data yang masih dirahasiakan oleh sumber data.
3. Observasi yang tak berstruktur (unstructure observation).
Observasi ini digunakan jika fokus penelitian belum jelas. Fokus penelitian akan berkembang selama kegiatan observasi berlangsung. Oleh karena itu, dalam observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Tetapi peneliti hanya menggunakan rambu-rambu pengamatan.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OBSERVASI
1. KELEBIHAN OBSERVASI
a. Akan diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.
b. Peneliti memiliki pengalaman langsung maka memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif sehingga tidak dipengaruhi oleh pandangan atau konsep yang ada sebelumnya.
c. Peneliti akan mendapatkan sesuatu/informasi yang belum terungkap dalam wawancara atau angket karena sesuatu/informasi tersebut dianggap ‘biasa’ oleh sumber data.

2. KELEMAHAN OBSERVASI
a. Observasi sangat dipengaruhi kondisi lingkungan, sumber data, maupun peneliti itu sendiri.
b. Jika proses observasi terlalu lama akan terjadi jemu.

C. INSTRUMEN OBSERVASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Tujuan Observasi dalam proses pembelajaran adalah untuk merekam atau mengumpulkan informasi gejala-gejala baik yang berupa fakta (realita atau kejadian) maupun perlakuan dalam situasi yang sesungguhnya mengenai hasil belajar. Sedangkan instrumen observasi adalah alat yang dipakai untuk memungut atau merekam data hasil belajar tersebut. Instrumen observasi ini biasanya digunakan untuk penilaian kompetensi afektif yaitu perubahan sikap dan pertumbuhan peserta didik. Instrumen obvervasi terdiri dari pedoman observasi, daftar cek (check list), skala lajuan (rating scale).
1. Pedoman observasi
Pedoman observasi berupa garis-garis besar atau butir-butir umum kegiatan yang akan diobservasi.
2. Daftar Cek
Daftar cek lis merupakan pengembangan dari pedoman observasi. Berisi rincian dari aspek-aspek yang diobservasi. Rincian ini merupakan butir-butir kegiatan yang mungkin diperlihatkan oleh sumber data. Dalam pencatatan observasi, peneliti hanya tinggal membubuhkan tanda cek terhadap perilaku atau kegiatan yang diperlihatkan oleh sumber data.

3. Skala lajuan
Skala lajuan merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur. Dengan skala tidak ada jawaban benar/salah, tetapi jawaban terletak dalam satu rentang skala. Dalam observasi, untuk tiap butir kegiatan atau perilaku yang diamati telah disiapkan rentang skalanya.
Ada 2 macam skala yang biasa digunakan dalam observasi, yaitu :
a. Skala Deskriptif.
Skala deskriptif berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala persetujuan atau penolakan terhadap pertanyaan atau pernyataan. Misalnya, sangat setuju-setuju-ragu-ragu-tidak setuju-sangat setuju.
b. Skala Garis.
Skala garis berupa pertanyaan atau penyataan yang jawabannya berbentuk skala tetapi bisa bervariasi sesuai dengan rumusan pertanyaan atau pernyataan. Meskipun bervariasi tetapi jarak rentang yang digunakan harus sama. Misalnya: untuk pernyataan perencanaan pembelajaran yang dilakukan sumber data, skala yang digunakan : sangat lengkap-lengkap-kurang lengkap-tidak lengkap.

D. CONTOH INSTRUMEN OBSERVASI

Tujuan observasi : Untuk memperoleh data tentang pelaksanaan ujicoba produk media pembelajaran berbasis komputer untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang diujicobakan di Sekolah Dasar.






1. Pedoman observasi.

PEDOMAN OBSERVASI

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IV
Tema/Topik : Dongeng
Judul : Sangkuriang
Indikator pencapaian hasil belajar : Siswa mampu menceritakan kembali isi cerita dengan urutan, intonasi, dan lafal yang jelas.
Hari/Tanggal Observasi : ……………………………………
Observer : ……………………………………
Nama Siswa yang diobservasi : ……………………………………


NO KEGIATAN NILAI JML NILAI
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Penggunaan bahasa.
2 Volume suara.
3 Urutan isi cerita.
4 Intonasi dalam menceritakan kembali.
5 Kejelasan lafal dalam menceritakan kembali.

Rerata Nilai : ………………………
Komentar : ..…………………………………………………………………..
.………………………………………………………………………………………………………………………………………….


Observer


(…………………………..)



2. Daftar Cek

DAFTAR AKTIVITAS BELAJAR SISWA SELAMA UJICOBA MEDIA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IV
Tema/Topik : Dongeng
Judul : Sangkuriang
Hari/Tanggal Observasi : ……………………………………
Observer : ……………………………………

Aktivitas yang dinilai :
1. Konsentrasi dalam mengikuti pelajaran (menggunakan media).
2. Interaktivitas/tanggapan terhadap perintah-perintah media.
3. Lancar dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari media.
4. Mampu menceritakan kembali isi cerita media.
5. Mampu menjawab pertanyaan guru sesuai media yang dilihat sebelumnya.


NO NAMA SISWA AKTIVITAS YANG DINILAI JUMLAH
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
Dst.
JUMLAH

Observer


(…………………………..)




3. Skala Lajuan.
TANGGAPAN SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IV
Tema/Topik : Dongeng
Hari/Tanggal Observasi : ……………………………………
Observer : ……………………………………


NO PERNYATAAN SS S R TS STS JML
1 Media pembelajaran berbasis komputer dengan judul Sangkuriang berkualitas.
2 Media pembelajaran berbasis komputer merupakan media yang paling tepat untuk materi pelajaran Dongeng.
3 Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer mempermudah siswa memahami materi pelajaran.
4 Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dalam proses belajar diinginkan siswa.
5 Media pembelajaran berbasis komputer harus digunakan untuk semua tema/topik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
JUMLAH
Keterangan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
Observer


(…………………………..)


E. DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Sukardjo, 2008, Buku Pegangan Kuliah Evaluasi Pembelajaran, Program Pascasarjana UNY.

Prof. Dr. Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta.

Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, 2007, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc., dkk., 1986, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali.
1 Response
  1. lily mulyadi Says:

    terima kasih informasinya tukeran link ya mas (www.taruna377.Co.CC


Posting Komentar