CHE
Manusia telah belajar banyak hal sejak dilahirkan ke dunia. Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan pada diri individu yang disebabkan oleh pengalaman. Salah satu aliran psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku adalah aliran Behavioristik. Aliran Behavioristik dimulai oleh John B. Watson. Watson berpendapat studi psikologi hendaknya mempelajari respon organisme terhadap stimuli. Munculah formula S – R (Stimulus – Respon). Identifikasi stimulus – respon menyerupai reflek yang membentuk perilaku sederhana dan perilaku yang komplek. Teori stimulus – respon menekankan kepada analisis perilaku yang bersifat obyektif. Asumsi yang digunakan mengenai proses belajar adalah seseorang dapat mengerti proses belajar yang komplek setelah ia mengerti proses belajar yang sederhana. Proses-proses yang sederhana diharapkan pula dapat menjelaskan proses-proses yang lebih kompek. Teori belajar tingkah laku (behaviorisme) diawali dengan munculnya dua aliran utama psikologi yaitu pandangan struktulisme Wundt dan psikilogi fungsional Dewey. Kedua aliran ini memiliki keterbatasan yang nyata dan tidak mendapatkan kesepakatan dari berbagai ahli psikologi karena ketidakajegan. Hal ini juga diperparah dengan adanya arah yang tidak jelas dari psikologi struktualisme dalam segi penerapan. Sehingga pada tahun 1927 pandangan tersebut resmi berakhir.

Sedangkan psikologi fungsionalisme muncul selanjutnya dengan banyak hal dan peranan yang sangat luas. Ini dikritisi karena luas cakupan yang menyebabkan kurangnya organisasi dan fokus keilmuan. Lebih jauh lagi, dari sisi metode penelitian, kedua aliran psikologi tersebut gagal menyusun metodenya. Sehingga kemudian memunculkan pandangan teori belajar tingkah laku dan psikologi Gestalt. Diharapkan setelah mempelajari teori behaviorstik kita dapat mengkaji hakekat belajar dan menerapkan teori tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
Download Full
0 Responses

Posting Komentar