Tahapan pertama dalam pengembangan multimedia interaktif adalah perencanaan produk, dalam proses merencanakan ada tahapan analisis, yang dibagi menjadi dua bagian; yang pertama adalah analisis kebutuhan, cara yang sistematis untuk menentukan kesenjangan antara realitas organisasi dan idealitas yang ingin dicapai. Perencanaan yang baik sangat penting untuk merintis seuatu kegiatan pengembangan produk. Produk multimedia akan lebih baik jika kita menyiapkan sebelum mendesain dan mengembangkannya. Waktu selalu memaksa kita untuk menduga-menduga sesuatu tapi dengan perencanaan kita dapat mengembangkan lebih baik, pemahaman yang lebih baik akan menghemat waktu dan biaya dalam menyelesaikan proyek multimedia interaktif.
Need assessment adalah proses sistematik untuk menentukan tujuan, mengidentifikasi ketidaksesuaian antara kondisi yang diinginkan dengan kenyataan dan menetapkan prioritas-prioritas dalam tindakan. ( Lee& Roadman, 1991)
Ada enam proses untuk menentukan analisis kebutuhan:
1. Menentukan kondisi saat ini
Ada beberapa langkah dalam tahap ini, langkah pertama adalah mengidentifikasi pengetahuan atau keahlian yang diperlukan untuk melaksankan tugas. Langkah kedua adalah menentukan pekerjaan yang berhubungan dengan pengetahuan dan keahlian. Langkah ketiga mengecek ketidak sesuaian antara langkah pertama dan langkah kedua,jika ada hal yang tidak sesuai maka identifikasi kembali keahlian yang belum dimiliki dan meninjau kembali kemungkinan diadakannya pelatihan atau memperhatikan revisi untuk menyeleksi criteria pekerja. Langkah yang keempat adalah memperhatikan lingkungan yang menyebabkan tumbulnya masalah, hal ini dilakukan hanya jika terjadi ketidak sesuaian anatara lengkah pertama dengan langkah yang kedua. Langkah kelima adalah mendokumentasikan pelaksanaan tugas tugas yang diperngaruhi oleh beberapa factor lingkungan seperti berikut ini : kebisingan, perlengkapan, peralatan, suhu, ruang kerja. Langkah keenam, meninjau kembali semua hasil dan mengidentifikasi bidang-bidang kebutuhan. Langkah ketujuh adalah mengumpulkan data dari pekerja tentang dukungan menejemen, pelatihan yang ada, tim kerja dan kekuatan, proses kerja dan keamanan.
2. Mendefinisi pekerjaan
Definisikan situasi yang ideal untuk pekerjaan, dan bandingkan keidealannya dengan tugas-tugas yang saat ini dilaksanakan.
3. Mengurutkan tujuan berdasarkan kepentingan
Daftarlah tujuan-tujuan tersebut berdasarkan kepentingannya dan tunjukkanlah betapa mereka semua saling berhubungan satu sama lain.
4. Mengidentifikasi ketidaksesuainnya
Menentukan antara keidealan dengan pelaksanaan yang nyata.
5. Menentukan daerah-daerah positif
Gunakanlah appreciative-inquiry technique ( Hommand 1996) dan dokumenkan apa saja yang berfungsi. Teknik penyelidikan appreciative mengidentifikasi kekuatan sebiuah organisasi, hal ini penting karena dua alasan. Yang pertama, solusinya mungkin semudah dengan penerapan prosedur dan prinsip yang sama. Yang kedua, jika difokuskan akan memungkinkan organisasi untuk menggambarkan dan menghargai aspek positif dari yang mereka lakukan daripada hanya sekedar memfokuskan pada aspek negatif.
6. Mengatur prioritas-priorotas tindakan
Langkah pertama adalah mendaftar semua kemungkinan-kemungkinan solusi yang disarankan dalam need assesment. Mengidentifikasi dampak dari pelaksanaan tujuan yang tidak memberikan solusi. Langkah kedua adalah mendefinisikan dampak dari setiap solusi dalam aspek waktu, uang dan kepuasan konsumen. Langkah ketiga adalah membuat rekomendasi, tetap memegang tujuan pekerjaan, hasil-hasil yang diinginkan dan factor lain yang berhubungan.
DOWNLOAD SELENGKAPNYA DISINI
Need assessment adalah proses sistematik untuk menentukan tujuan, mengidentifikasi ketidaksesuaian antara kondisi yang diinginkan dengan kenyataan dan menetapkan prioritas-prioritas dalam tindakan. ( Lee& Roadman, 1991)
Ada enam proses untuk menentukan analisis kebutuhan:
1. Menentukan kondisi saat ini
Ada beberapa langkah dalam tahap ini, langkah pertama adalah mengidentifikasi pengetahuan atau keahlian yang diperlukan untuk melaksankan tugas. Langkah kedua adalah menentukan pekerjaan yang berhubungan dengan pengetahuan dan keahlian. Langkah ketiga mengecek ketidak sesuaian antara langkah pertama dan langkah kedua,jika ada hal yang tidak sesuai maka identifikasi kembali keahlian yang belum dimiliki dan meninjau kembali kemungkinan diadakannya pelatihan atau memperhatikan revisi untuk menyeleksi criteria pekerja. Langkah yang keempat adalah memperhatikan lingkungan yang menyebabkan tumbulnya masalah, hal ini dilakukan hanya jika terjadi ketidak sesuaian anatara lengkah pertama dengan langkah yang kedua. Langkah kelima adalah mendokumentasikan pelaksanaan tugas tugas yang diperngaruhi oleh beberapa factor lingkungan seperti berikut ini : kebisingan, perlengkapan, peralatan, suhu, ruang kerja. Langkah keenam, meninjau kembali semua hasil dan mengidentifikasi bidang-bidang kebutuhan. Langkah ketujuh adalah mengumpulkan data dari pekerja tentang dukungan menejemen, pelatihan yang ada, tim kerja dan kekuatan, proses kerja dan keamanan.
2. Mendefinisi pekerjaan
Definisikan situasi yang ideal untuk pekerjaan, dan bandingkan keidealannya dengan tugas-tugas yang saat ini dilaksanakan.
3. Mengurutkan tujuan berdasarkan kepentingan
Daftarlah tujuan-tujuan tersebut berdasarkan kepentingannya dan tunjukkanlah betapa mereka semua saling berhubungan satu sama lain.
4. Mengidentifikasi ketidaksesuainnya
Menentukan antara keidealan dengan pelaksanaan yang nyata.
5. Menentukan daerah-daerah positif
Gunakanlah appreciative-inquiry technique ( Hommand 1996) dan dokumenkan apa saja yang berfungsi. Teknik penyelidikan appreciative mengidentifikasi kekuatan sebiuah organisasi, hal ini penting karena dua alasan. Yang pertama, solusinya mungkin semudah dengan penerapan prosedur dan prinsip yang sama. Yang kedua, jika difokuskan akan memungkinkan organisasi untuk menggambarkan dan menghargai aspek positif dari yang mereka lakukan daripada hanya sekedar memfokuskan pada aspek negatif.
6. Mengatur prioritas-priorotas tindakan
Langkah pertama adalah mendaftar semua kemungkinan-kemungkinan solusi yang disarankan dalam need assesment. Mengidentifikasi dampak dari pelaksanaan tujuan yang tidak memberikan solusi. Langkah kedua adalah mendefinisikan dampak dari setiap solusi dalam aspek waktu, uang dan kepuasan konsumen. Langkah ketiga adalah membuat rekomendasi, tetap memegang tujuan pekerjaan, hasil-hasil yang diinginkan dan factor lain yang berhubungan.
DOWNLOAD SELENGKAPNYA DISINI
Posting Komentar