Evaluasi perkembangan adalah proses perancangan untuk memperoleh data yang dapat digunakan untuk meninjau kembali perintah untuk membuat semakin efektif dan efisien. Penekanan di dalam evaluasi perkembangan adalah dengan koleksi dan analisis dari data dan revisi dari iperintah. Ada tiga tahap dasar evaluasi perkembangan, yang pertama adalah one-to-one, Di awal tahap perancang dengan pelajar untuk memperoleh data dapat meninjau kembali bahan-bahan, dan persipaan tersebut, yang kedua langkah evaluasi perkembangan adalah small-group evaluasi. Suatu kelompok terdiri dari delapan sampai duapuluh perwakilan siswa, contoh populasi target belajar, bahan-bahan, bakal-bakal pada diri siswa dan diuji untuk mengumpulkan data yang diperlukan. yang ketiga adalah langkah evaluasi perkembangan adalah pada umumnya suatu bidang percobaan. Banyaknya pelajar bukan dari spesifikasi tertentu; sering Penekanan bidang percobaan adalah dengan uji coba secara tersembunyi dengan prosedur diperlukan untuk instalasi dari instruksi brown lebih dekat dengan " dunia nyata" . Ke tiga tahap dari evaluasi perkembangan adalah secara khas didahului oleh tinjauan ulang dari instruksi oleh ahli dengan secara tidak langsung dilibatkan di dalam proyek pengembangan pembelajaran tetapi mempunyai relevan keahlian.
1. Designing Formative Evaluation:
Mengingat bahwa tujuan untuk evaluasi perkembangan adalah untuk menunjukkan dengan tepat kesalahan yang spesifik dari bahan-bahan, untuk mencari kebenaran. evaluasi design-including instrumen, prosedur, dan personil - terpaksa menghasilkan informasi tentang penempatan dan pertimbangan untuk permasalahan apapun. Menggunakan strategi pembelajaran sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan instrumen evaluasi dan prosedur yang diperlukan, untuk menghindari perancangan evaluasi perkembangan yang terlalu luas dan kurang fokus, maka ada strategi bagaimana cara strategi pembelajaran digunakan untuk merancang perkembangan evaluasi? satu cara untuk menciptakan suatu acuan komponen dari strategi pembelajaran sejauh satu sisi dan area utama dari pertanyaan tentang perintah yang lain. Dengan memotong dari component-by-question acuan, hal ini dapat menghasilkan pertanyaan yang harus dijawab dan dievaluasi serta dihubungkan dengan masing-masing area atau wilayah dan komponen. Penggunaan pertanyaan ini, kemudian bisa merencanakan instrumen yang sesuai dan memeriksa prosedur untuk menggunakan dan memperoleh informasi tersebut.
Tabel 1 berisi suatu contoh dari kerangka yang diusulkan untuk merancang evaluasi perkembangan. Penggunaan kerangka seperti itu akan membantu memastikan bahwa hal ini relevan dengan pertanyaan tentang komponen yang berbeda-beda dari bahan-bahan, individu dan kelompok yang sesuai.
Didalam merancang instrument untuk mengumpulkan informasi dari pelajar, perancang harus mempertimbangkan tahap one-to-one, small-group, dan bidang percobaan, pengaturan ( pelajaran atau kontek pencapaian), dan informasi yang bersifat alami yang dikumpulkan oleh perancang.
Pada suatu minimum, jenis data yang mungkin ingin dikumpulkan meliputi:
Teks data mengumpulkan test perilaku, pretests, posttests, dan konteks capaian.
Komentar yang dibuat oleh pelajar ditandai bahan-bahan, bekal-bekal pembelajaran tentang berbagai kesulitan yang ditemui pada poin-poin yang tertentu didalam bahan-bahan,
Data yang dikumpulkan atas dasar pertanyaan sikap atau wawancara, yang dikumpulkan dari siswa atau pelajar agar siswa dapat mengungkapkan segala sesuatu secara keseluruhan dan persepsi mereka tentang berbagai kesulitan tergantung pada bahan-bahan, perbekalan dan pembelajaran diperiksa secara umum dengan prosedur.
Waktunya memerlukan untuk siswa untuk melengkapi, menyudahi berbagai komponen dari pembelajaran
Reaksi dari ahli. Ini merupakan tanggung jawab dari ahli untuk memverifikasi bahwa isi dari modul adalah uptudate dan akurat.
Reaksi dari seorang manajer atau personalia yang telah mengamati siswa mencapai konteks pencapaian.
2.One to One Evaluation with Learners:
Tujuan langkah yang pertama dari evaluasi perkembangan, adalah langkah one-to-one adalah untuk mengidentifikasi dan memindahkan kesalahan yang paling jelas dan nyata di dalam pembelajaran. Untuk memperoleh indikasi pencapaian awal dan reaksi oleh si siswa ini adalah memenuhi melalui interaksi langsung antara perancang dan siswa. Langkah perancang secara individu dengan tiga atau lebih perwakilan siswa,dengan contoh target populasi.
2.1. Selecting Learners:
Salah satu dari keputusan paling kritis yang dibuat oleh perancang didalam evaluasi perkembangan adalah pemilihan dari pelajar untuk mengambil bagian seleksi siswa. Di sini, perancang ingin memilih beberapa perwakilan siswa, contoh populasi target. Mereka perlu menghadirkan cakupan dari kemampuan didalam kelompok sebab kemampuan atau pelajaran yang utama pada umumnya salah satu dari penentu yang utama tentang kemampuan untuk belajar informasi dan ketrampilan yang baru. Oleh karena itu perancang memilih sedikitnya satu siswa dari populasi target yang berada di atas rata-rata dalam kemampuan ( tetapi bukan siswa yang terbaik),tetapi rata-rata. dan sedikitnya satu pelajar yang di bawah rata-rata. Perancang kemudian berpegangan pada basis perorangan dengan masing-masing pelajar. Setelah evaluasi awal dengan ketiga pelajar, perancang dapat memilih lebih dari pelajar dari populasi target dengan melakukan gaya atau model one-to-one, walaupun ketiganya sudah cukup.
2.2 Data Collection:
Ketiga ukuran-ukuran utama dan keputusan untuk dibuat selama penilaian one-to-one berbantuan percobaan memusatkan secara diam-diam dari informasi yang bersifat bermanfaat Tabel 2 berisi jenis informasi yang diperoleh untuk perbandingan kejelasan, dampak, dan ukuran-ukuran kelayakan. Setiap kategori ukuran dimaksudkan untuk penjabaran secara menyeluruh sebab derajat tingkat dari keterkaitan dan setiap informasi boleh berbeda dengan kedewasaan pelajar, isi pembelajaran, dan metodae penyerahan.
Karena kejelasan dari perintah, ada tiga kategori utama dari pesan informasi secara jelas, , lapangan untuk bermain golf, dan memeriksa prosedur. Kategori yang pertama adalah pesan, berhubungan dengan seberapa jelas pesan dasar bagi siswa. Kategori kedua, lapangan untuk bermain golf, mengacu pada bagaimana pesan dasar dikhususkan untuk pelajar tersebut. Yang ketiga prosedur, mengacu pada karakteristik dari perintah seperti urutan, ukuran dari persegmen, transisi antar segmen, langkah, dan variasi membangun ke dalam presentasi tersebut. Ukuran yang kedua di dalam Tabel 2, berdampak pada siswa, berhubungan dengan sikap siswa tentang instruksi dan prestasinya diatas sasaran khusus.. Sikap yang yang dihubungkan dengan penilaian, terpaksa menentukan apakah siswa merasa instruksi sesuatu hal sebagi berikut : ( 1) secara pribadi relevan bagi dia, ( 2) bisa memenuhi dengan usaha yang layak, dan ( 3) memuaskan dan menarik. Prestasi yang yang dihubungkan dengan, posttests akan membantu menentukan apakah individu dapat mengingat informasi dan melaksanakan tugas tersebut. Format dari ukuran prestasi ini akan berbeda tergantung dengan penyerahan pembelajaran. Pertanyaan atau arah untuk pencapaian dapat diperkenalkan dengan lisan oleh instruktur. Siswa dapat diminta untuk menjawab ( 1) menggunakan catatan/kertas dan pensil atau papan tombol, ( 2) dengan lisan sebagai jawaban atas pertanyaan instruktur, atau ( 3) dengan mengembangkan atau melakukan sesuatu yang diminta. Ukuran yang ketiga didalam Tabel 2, uji kelayakan berhubungan dengan pertimbangan yang berorientasi pada manajemen yang dapat diuji dengan percobaan one-to-one. Kelayakan meliputi kemampuan dari siswa, pembelajaran medium, dan pembelajaran lingkungan.
2.3 Procedur.
Prosedur one-to-one evaluasi adalah untuk menjelaskan sandar baru satuan bahan-bahan, perbekalan pembelajaran yang telah dirancang dan mengetahui reaksi siswa. Hal ini telah jelas bahwa one-to-one sesi dapat berlangsung denganu siswa. Hal ini adalah hanya tidak mungkin mendesak untuk berbuat proses dengan dua atau lebih pelajar. Sebagai perancang meneruskan evaluasi, evaluasi disini diperlukan untuk mencatat komentar dan usul yang dibuat oleh siswa seperti halnya alternatif penjelasan apapun yang dibuat oleh perancang yang nampak efektif.
2.4 Data Interpretation
Informasi yang dikumpulkan dari percobaan one-to-one harus dipandang sebagai " pertama memandang sepintas" itu boleh atau tidak boleh menyamaratakan. Mendapat keuntungan kotor kesalahan di instruksi mungkin akan menjadi kenyataan sepanjang percobaan dan akan mendorong kearah revisi yang lebih akurat.
2.5 Outcomes:
Hasil dari percobaan one-to-one adalah ( 1) berisi kosa kata yang sesuai, kompleksitas bahasa, contoh, dan ilustrasi untuk mengambil bagian siswa; ( 2) prestasi apapun dan sikap siswa apapun yang paaenting memperoeh hasil yang layak, atau ditinjau kembali dengan sasaran untuk meningkatkan sikap siswa atau pencapaian selama percobaan; dan ( 3) dapat menggunakan sisa siswa yang tersedia, sumber daya, dan pengaturan. Perintah ini juga dapat dilakukan dengan percobaan kelompok kecil.
3. Small-Group Evaluation
Ada dua tujuan utama untuk small-group evaluasi. Pertama adalah untuk menentukan efektivitas dari perubahan dibuat secara one-to-one evaluasi dan untuk mengidentifikasi permasalahan apapun yang barangkali siswa juga memilikinya. Tujuan yang kedua adalah untuk menentukan apakah siswa dapat menggunakan instruksi tanpa saling berinteraksi dengan instruktur.
3.1. Selecting Learners:
Karena evaluasi,small-group kamu [perlu] memilih suatu kelompok kira-kira delapan sampai duapuluh pelajar. Jika banyaknya pelajar adalah lebih sedikit dibanding delapan, data akan mungkin tidak sangat wakil;contoh populasi target. Pada sisi lain, jika kamu memperoleh data pada [atas] banyak orang lebih dari duapuluh pelajar, kemudian kamu boleh temukan bahwa kamu mempunyai lebih informasi dibanding kamu kebutuhan, dan itu data dari pelajar yang tambahan kamu tidak menghasilkan dengan banyak informasi yang tambahan. Pemilihan dari siswa untuk mengambil bagian didalam small-group percobaan adalah penting. Siswa yang mengevaluasi bahan-bahan, bakal-bakal harus sama wakil. suatu riset yang ideal akan memilih siswa secara acak, dan akan memungkinkan untuk menggunakan penemuan ini secara umum terhadap masyarakat secara keseluruhan. Ketika tidk dapat memilih siswa secara acak, atau ketika kelompok yang yang diambil dalam kelompok kecil, ingin memastikan bahwa meliputi didalamnya contoh sedikitnya satu wakil. Contoh masing-masing bagian jenis yang berada didalam populasi mu.
2. 2. Procedures
Prosedur dasar yang digunakan brown small-group evaluasi berbeda jauh dari yang digunakan brown one-to-one evaluasi. Instruktur mulai menjelaskan bahwa bahan-bahan, bakal-bakal langkah pengembangan itu diperlukan untuk memperoleh umpan balik bagaimana upaya meningkatkannya. Masing-Masing kesulitan siswa dan solusinya perlu dicatat sebagai bagian dari data revisi.
3.4. Assessments and Questionnaires:
Langkah-Langkah tambahan didalam small-group evaluasi adalah administrasi dari suatu daftar pertanyaan sikap jika memungkinkan, Tujuan utama untuk memperoleh reaksi siswa terhadap perintah adalah mengidentifikasi dari persepsi mereka, kelemahan dan kekuatan untuk dapat diimplementasikan dari strategi pembelajaran. Pertanyaan diperlukan karena itu mencerminkan berbagai komponen dari strategi tersebut.
3.5. Data Summary and Analysis:
Informasi deskriptif dan kuantitatif dikumpulkan selama percobaan harus diringkas dan dianalisis. Data kuantitatif terdiri dari score test seperti halnya persyaratan waktu dan biaya proyeksi. Informasi yang deskriptif terdiri dari komentar yang dikumpulkan dari daftar pertanyaan sikap, wawancara, atau catatan, penilai menulis sepanjang percobaan tersebut.
3.6. Outcomes
Sasaran percobaan small-group dan pembelajaran harus disaring dengan perintah yang lebih efektif dengan targetnya adalah siswa dapat mengikuti peraturan yang berlaku.
4. Field Trial
Memberikan isyarat kepada seseorang yang akhir langkah evaluasi yang dikembangkan oleh instruktur mencoba untuk menggunakan suatu belajar konteks yang lebih lekat diharapkan untuk menjadi penggunaan akhir dari bahan pembelajaran. Tujuan akhir langkah evaluasi perkembangan adalah untuk menentukan apakah perubahan perintah small-group adalah langkah yang efektif. Tujuan yang lain adalah untuk melihat apakah instruksi dapat digunakan terkait dimana hal tersebut telah diharapkan secara administratif mengunakan pengaturan? Percobaan bidang adalah serupa dengan jendral repetisi, tujuan utama dari percobaan adalah untuk menempatkan dan menghapuskan dimanapun permasalahan yang di perintahkan. Perbedaan yang utama antara percobaan small-group dan percobaan bidang adalah di kesempurnaan yang nyata dari bahan-bahan, bakal-bakal, siswa, prosedur, instruktur, dan pengaturan.
4.1. Selecting Learners:
Perancang perlu mengidentifikasi suatu kelompok sejumlah tigapuluh individu untuk mengambil bagian didalam percobaan bidang. Kemudian kelompok terpilih untuk memastikan bahwa ia adalah wakil, contoh populasi target dimana bahan-bahan, bakal-bakal dimaksudkan.
4.2. Procedure for Conducting Field-Trial:
Prosedur untuk melaksanakan percobaan/pengadilan bidang adalah yang serupa untuk itu untuk kelompok yang kecil, dengan hanya sedikit perkecualian. Perubahan yang utama adalah di peran dari perancang, yang [perlu] tidak melakukan lebih dari mengamati proses [itu]. Satu-Satunya perubahan yang lain boleh jadi suatu pengurangan di (dalam) menguji. Pengalaman yang didasarkan pada di kelompok yang kecil, kekuatan yang posttest dan yang pretest dimodifikasi atau dikurangi menjadi hanya menilai ketrampilan dan perilaku masukan yang paling utama untuk diajar. Daftar pertanyaan mungkin dimodifikasi untuk memusatkan dengan diam-diam faktor yang lingkungan bahwa perancang [adalah] berpikir akan [jadi] kritis [bagi/kepada] sukses dari instruksi itu. Sangat utama, pertanyaan [perlu] memusatkan pada [atas] apapun yang mungkin bertentangan dengan sukses dari instruksi itu. Pengamatan dari instruksi menggunakan dan wawancara dengan pelajar dan instruktur akan [jadi] sangat bernilai.
4.3. Data Summary and Analysis
Ringkasan data dan prosedur analisi adalah sama seperti small-group dan percobaan bidang. Prestasi data harus terorganisir oleh sasaran pembelajaran, dan informasi baik dari siwa maupun instruktur
4.4. Outcomes:
Sasaran bidang percobaan dan revisi akhir adalah instruksi efektif yang menghasilkan tingkat prestasi pelajar dan sikap dan fungsi seperti diharapkan didalam pengaturan pelajaran. Menggunakan data tentang seputar masalah kemudian dikumpulkan sepanjang bidang percobaan, revisi yang sesuai standar yang dibiuat oleh instruktur, dengan melengkapi kita dapat memulai evaluasi perkembangan sesuai dengan target.
5. Formative Evaluation in the Performance Context:
Perancang menentukan apakah ketrampilan yang telah diajarkan bertahan dan digunakan didalam konteks capaian, dan apakah penggunaan dari ketrampilan mempunyai efek. Tujuan evaluasi in-context perkembangan adalah untuk menentukan pada dasarnya ada tiga hal. Pertama, lakukan pelajar, temukan bahwa untuk menggunakan ketrampilan yang baru mereka sesuai di tempat kerja, dan mereka dapat mulai melakukannya. Kedua, jika mereka telah menggunakan apa yang telah nampak di dalam pengorganisasian. Ketiga, usul apa yang lakukan siswa dan orang lain yang bekerja untuk meningkatkan instruksi tersebut?Instruksi yang berpegang bagus, dalam kaitan dengan capaian pelajar pada suatu posttest, tidak boleh mengakibatkan pelajar menjadi kurang hati-hati dalam meraih sukses.
5.1. Criteria and Data
Di dalam memilih prosedur yang paling sesuai untuk mengumpulkan bukti dari pelatihan berdampak pada perancang perlu mempertimbangkan data capaian dari kedua-duanya pengamatan langsung dan arsip perusahaan. Juga meliputi perceptual informasi seperti sikap dan pandangan dari siswa, dari mereka yang bekerja dengan dan barangkali dari pelanggan. Dasar pertanyaan, sumber data yang mungkin, dan data-gathering metoda di-compile di (dalam) Tabel 03.
5.2. Selecting Responds
Barangkali hanya suatu contoh pelajar dari bidang percobaan dan kelompok yang lebih kecil akan dimasukkan. Mereka bisa menjadikan secara rinci terpilih didasarkan pada pencapaian mereka dengan diam-diam pada posttest dan daftar pertanyaan sikap. Hal ini akan bersifat sesuai untuk memilih seberapa tinggi achievers dan seberapa rendah achievers, bersama dengan siswa memperkenalkan keadaan khusus dengan menarik perhatian perancang.
5.3. Procedure:
Penyelesaian dari evaluasi perkembangan, dengan mengabaikan tahap, siswa harus diberitahu bahwa mereka akan dihubungi sekali waktu di masa akan datang mendiskusikan perintah yang mereka baru saja menyelesaikan untuk hal-hal yang berguna. Kemudian, ketika waktu yang cukup telah memberikan kepada surat ijin ketrampilan untuk ini akan saling menukar menurut sifat alami siswa yang harus dihubungi.
5.4. Outcomes:
Data yang dikumpulkan sepanjang evaluasi performance-site perkembangan digunakan untuk dokumen kekuatan dan kelemahan didalam perintah, perpindahan dari ketrampilan kepada lokasi capaian, penggunaan dari ketrampilan, dan derajat tingkat kebutuhan yang asli telah dikurangi atau dihapuskan melalui instruksi. Data ini harus diringkas dan bersama dengan siswa, para penyelia mereka, dan mereka yang meminta instruksi sebagai jalan untuk mengurangi atau menghapuskan kebutuhan yang asli tersebut. Sebagai tambahan, permasalahan yang dideteksi di tempat kerja yang menghalangi perpindahan dan implementasi dari ketrampilan yang baru harus diuraikan dan bersama dengan organisasi. Hasil dari pencapaian - evaluasi lokasi perkembangan adalah ( 1) kekuatan dan kelemahan di instruksi, ( 2) area di mana perpindahan dan penggunaan dari kaleng ketrampilan didukung lebih baik, dan ( 3) usul untuk meninjau ulang instruksi untuk memindahkan pembelajaran penghalang apapun bagi penerapan ketrampilan yang baru dikerjakan .
C. KESIMPULAN
Evaluasi perkembangan tentang bahan-bahan, bakal-bakal pembelajaran diselenggarakan untuk menentukan efektivitas dari bahan-bahan, bakal-bakal dan untuk meninjau kembali didalam area di mana kurang efektif. Evaluasi perkembangan harus diselenggarakan. Suatu proses yang berulang-ulang dari evaluasi perkembangan berisi sedikitnya tiga siklus dari pengumpulan data, analisis, dan revisi yang direkomendasikan. Masing-Masing siklus memusatkan tentang aspek kualitas yang berbeda. Siklus yang pertama, one-to-one evaluasi, diselenggarakan untuk menunjukkan dengan tepat kesalahan. One-To-One evaluasi harus diselenggarakan dengan wakil atau populasi target. Suatu interaktif, proses mewawancarai digunakan sehingga penilai dapat belajar apa yang salah dengan bahan-bahan, bakal-bakal dan mengapa hal itu adalah salah.
Siklus yang kedua, small-group evaluasi, dengan kata-kata sebagai koreksi dari kesalahan utama mengenali perintah. Kelompok secara khusus terdiri dari delapan sampai duapuluh anggota wakil dari target populasi itu. Tujuan small-group evaluasi adalah untuk menempatkan kesalahan tambahan dibahan-bahan, bakal-bakal pembelajaran dan manajemen prosedur. Selama siklus ini penilai lebih interaktif, mencapai target dan bersungguh-sungguh untuk memperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Siklus yang akhir suatu percobaan bidang, diselenggarakan perbaikan bahan-bahan, bakal-bakal didasarkan secara lebih serius di dalam small-group evaluasi. Tujuan evaluasi ini adalah untuk menunjukkan dengan tepat kesalahan di bahan-bahan, bakal-bakal ketika mereka menggunakan sebagai ketentuan dalam pengaturan.
D. DAFTAR PUSTAKA
Dick W., Carey L., Carey J.O. (2005). The Systematic Design of Instruction. Chapter 10: Designing and Conducting Formative Evaluations. New York: Pearson.
1. Designing Formative Evaluation:
Mengingat bahwa tujuan untuk evaluasi perkembangan adalah untuk menunjukkan dengan tepat kesalahan yang spesifik dari bahan-bahan, untuk mencari kebenaran. evaluasi design-including instrumen, prosedur, dan personil - terpaksa menghasilkan informasi tentang penempatan dan pertimbangan untuk permasalahan apapun. Menggunakan strategi pembelajaran sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan instrumen evaluasi dan prosedur yang diperlukan, untuk menghindari perancangan evaluasi perkembangan yang terlalu luas dan kurang fokus, maka ada strategi bagaimana cara strategi pembelajaran digunakan untuk merancang perkembangan evaluasi? satu cara untuk menciptakan suatu acuan komponen dari strategi pembelajaran sejauh satu sisi dan area utama dari pertanyaan tentang perintah yang lain. Dengan memotong dari component-by-question acuan, hal ini dapat menghasilkan pertanyaan yang harus dijawab dan dievaluasi serta dihubungkan dengan masing-masing area atau wilayah dan komponen. Penggunaan pertanyaan ini, kemudian bisa merencanakan instrumen yang sesuai dan memeriksa prosedur untuk menggunakan dan memperoleh informasi tersebut.
Tabel 1 berisi suatu contoh dari kerangka yang diusulkan untuk merancang evaluasi perkembangan. Penggunaan kerangka seperti itu akan membantu memastikan bahwa hal ini relevan dengan pertanyaan tentang komponen yang berbeda-beda dari bahan-bahan, individu dan kelompok yang sesuai.
Didalam merancang instrument untuk mengumpulkan informasi dari pelajar, perancang harus mempertimbangkan tahap one-to-one, small-group, dan bidang percobaan, pengaturan ( pelajaran atau kontek pencapaian), dan informasi yang bersifat alami yang dikumpulkan oleh perancang.
Pada suatu minimum, jenis data yang mungkin ingin dikumpulkan meliputi:
Teks data mengumpulkan test perilaku, pretests, posttests, dan konteks capaian.
Komentar yang dibuat oleh pelajar ditandai bahan-bahan, bekal-bekal pembelajaran tentang berbagai kesulitan yang ditemui pada poin-poin yang tertentu didalam bahan-bahan,
Data yang dikumpulkan atas dasar pertanyaan sikap atau wawancara, yang dikumpulkan dari siswa atau pelajar agar siswa dapat mengungkapkan segala sesuatu secara keseluruhan dan persepsi mereka tentang berbagai kesulitan tergantung pada bahan-bahan, perbekalan dan pembelajaran diperiksa secara umum dengan prosedur.
Waktunya memerlukan untuk siswa untuk melengkapi, menyudahi berbagai komponen dari pembelajaran
Reaksi dari ahli. Ini merupakan tanggung jawab dari ahli untuk memverifikasi bahwa isi dari modul adalah uptudate dan akurat.
Reaksi dari seorang manajer atau personalia yang telah mengamati siswa mencapai konteks pencapaian.
2.One to One Evaluation with Learners:
Tujuan langkah yang pertama dari evaluasi perkembangan, adalah langkah one-to-one adalah untuk mengidentifikasi dan memindahkan kesalahan yang paling jelas dan nyata di dalam pembelajaran. Untuk memperoleh indikasi pencapaian awal dan reaksi oleh si siswa ini adalah memenuhi melalui interaksi langsung antara perancang dan siswa. Langkah perancang secara individu dengan tiga atau lebih perwakilan siswa,dengan contoh target populasi.
2.1. Selecting Learners:
Salah satu dari keputusan paling kritis yang dibuat oleh perancang didalam evaluasi perkembangan adalah pemilihan dari pelajar untuk mengambil bagian seleksi siswa. Di sini, perancang ingin memilih beberapa perwakilan siswa, contoh populasi target. Mereka perlu menghadirkan cakupan dari kemampuan didalam kelompok sebab kemampuan atau pelajaran yang utama pada umumnya salah satu dari penentu yang utama tentang kemampuan untuk belajar informasi dan ketrampilan yang baru. Oleh karena itu perancang memilih sedikitnya satu siswa dari populasi target yang berada di atas rata-rata dalam kemampuan ( tetapi bukan siswa yang terbaik),tetapi rata-rata. dan sedikitnya satu pelajar yang di bawah rata-rata. Perancang kemudian berpegangan pada basis perorangan dengan masing-masing pelajar. Setelah evaluasi awal dengan ketiga pelajar, perancang dapat memilih lebih dari pelajar dari populasi target dengan melakukan gaya atau model one-to-one, walaupun ketiganya sudah cukup.
2.2 Data Collection:
Ketiga ukuran-ukuran utama dan keputusan untuk dibuat selama penilaian one-to-one berbantuan percobaan memusatkan secara diam-diam dari informasi yang bersifat bermanfaat Tabel 2 berisi jenis informasi yang diperoleh untuk perbandingan kejelasan, dampak, dan ukuran-ukuran kelayakan. Setiap kategori ukuran dimaksudkan untuk penjabaran secara menyeluruh sebab derajat tingkat dari keterkaitan dan setiap informasi boleh berbeda dengan kedewasaan pelajar, isi pembelajaran, dan metodae penyerahan.
Karena kejelasan dari perintah, ada tiga kategori utama dari pesan informasi secara jelas, , lapangan untuk bermain golf, dan memeriksa prosedur. Kategori yang pertama adalah pesan, berhubungan dengan seberapa jelas pesan dasar bagi siswa. Kategori kedua, lapangan untuk bermain golf, mengacu pada bagaimana pesan dasar dikhususkan untuk pelajar tersebut. Yang ketiga prosedur, mengacu pada karakteristik dari perintah seperti urutan, ukuran dari persegmen, transisi antar segmen, langkah, dan variasi membangun ke dalam presentasi tersebut. Ukuran yang kedua di dalam Tabel 2, berdampak pada siswa, berhubungan dengan sikap siswa tentang instruksi dan prestasinya diatas sasaran khusus.. Sikap yang yang dihubungkan dengan penilaian, terpaksa menentukan apakah siswa merasa instruksi sesuatu hal sebagi berikut : ( 1) secara pribadi relevan bagi dia, ( 2) bisa memenuhi dengan usaha yang layak, dan ( 3) memuaskan dan menarik. Prestasi yang yang dihubungkan dengan, posttests akan membantu menentukan apakah individu dapat mengingat informasi dan melaksanakan tugas tersebut. Format dari ukuran prestasi ini akan berbeda tergantung dengan penyerahan pembelajaran. Pertanyaan atau arah untuk pencapaian dapat diperkenalkan dengan lisan oleh instruktur. Siswa dapat diminta untuk menjawab ( 1) menggunakan catatan/kertas dan pensil atau papan tombol, ( 2) dengan lisan sebagai jawaban atas pertanyaan instruktur, atau ( 3) dengan mengembangkan atau melakukan sesuatu yang diminta. Ukuran yang ketiga didalam Tabel 2, uji kelayakan berhubungan dengan pertimbangan yang berorientasi pada manajemen yang dapat diuji dengan percobaan one-to-one. Kelayakan meliputi kemampuan dari siswa, pembelajaran medium, dan pembelajaran lingkungan.
2.3 Procedur.
Prosedur one-to-one evaluasi adalah untuk menjelaskan sandar baru satuan bahan-bahan, perbekalan pembelajaran yang telah dirancang dan mengetahui reaksi siswa. Hal ini telah jelas bahwa one-to-one sesi dapat berlangsung denganu siswa. Hal ini adalah hanya tidak mungkin mendesak untuk berbuat proses dengan dua atau lebih pelajar. Sebagai perancang meneruskan evaluasi, evaluasi disini diperlukan untuk mencatat komentar dan usul yang dibuat oleh siswa seperti halnya alternatif penjelasan apapun yang dibuat oleh perancang yang nampak efektif.
2.4 Data Interpretation
Informasi yang dikumpulkan dari percobaan one-to-one harus dipandang sebagai " pertama memandang sepintas" itu boleh atau tidak boleh menyamaratakan. Mendapat keuntungan kotor kesalahan di instruksi mungkin akan menjadi kenyataan sepanjang percobaan dan akan mendorong kearah revisi yang lebih akurat.
2.5 Outcomes:
Hasil dari percobaan one-to-one adalah ( 1) berisi kosa kata yang sesuai, kompleksitas bahasa, contoh, dan ilustrasi untuk mengambil bagian siswa; ( 2) prestasi apapun dan sikap siswa apapun yang paaenting memperoeh hasil yang layak, atau ditinjau kembali dengan sasaran untuk meningkatkan sikap siswa atau pencapaian selama percobaan; dan ( 3) dapat menggunakan sisa siswa yang tersedia, sumber daya, dan pengaturan. Perintah ini juga dapat dilakukan dengan percobaan kelompok kecil.
3. Small-Group Evaluation
Ada dua tujuan utama untuk small-group evaluasi. Pertama adalah untuk menentukan efektivitas dari perubahan dibuat secara one-to-one evaluasi dan untuk mengidentifikasi permasalahan apapun yang barangkali siswa juga memilikinya. Tujuan yang kedua adalah untuk menentukan apakah siswa dapat menggunakan instruksi tanpa saling berinteraksi dengan instruktur.
3.1. Selecting Learners:
Karena evaluasi,small-group kamu [perlu] memilih suatu kelompok kira-kira delapan sampai duapuluh pelajar. Jika banyaknya pelajar adalah lebih sedikit dibanding delapan, data akan mungkin tidak sangat wakil;contoh populasi target. Pada sisi lain, jika kamu memperoleh data pada [atas] banyak orang lebih dari duapuluh pelajar, kemudian kamu boleh temukan bahwa kamu mempunyai lebih informasi dibanding kamu kebutuhan, dan itu data dari pelajar yang tambahan kamu tidak menghasilkan dengan banyak informasi yang tambahan. Pemilihan dari siswa untuk mengambil bagian didalam small-group percobaan adalah penting. Siswa yang mengevaluasi bahan-bahan, bakal-bakal harus sama wakil. suatu riset yang ideal akan memilih siswa secara acak, dan akan memungkinkan untuk menggunakan penemuan ini secara umum terhadap masyarakat secara keseluruhan. Ketika tidk dapat memilih siswa secara acak, atau ketika kelompok yang yang diambil dalam kelompok kecil, ingin memastikan bahwa meliputi didalamnya contoh sedikitnya satu wakil. Contoh masing-masing bagian jenis yang berada didalam populasi mu.
2. 2. Procedures
Prosedur dasar yang digunakan brown small-group evaluasi berbeda jauh dari yang digunakan brown one-to-one evaluasi. Instruktur mulai menjelaskan bahwa bahan-bahan, bakal-bakal langkah pengembangan itu diperlukan untuk memperoleh umpan balik bagaimana upaya meningkatkannya. Masing-Masing kesulitan siswa dan solusinya perlu dicatat sebagai bagian dari data revisi.
3.4. Assessments and Questionnaires:
Langkah-Langkah tambahan didalam small-group evaluasi adalah administrasi dari suatu daftar pertanyaan sikap jika memungkinkan, Tujuan utama untuk memperoleh reaksi siswa terhadap perintah adalah mengidentifikasi dari persepsi mereka, kelemahan dan kekuatan untuk dapat diimplementasikan dari strategi pembelajaran. Pertanyaan diperlukan karena itu mencerminkan berbagai komponen dari strategi tersebut.
3.5. Data Summary and Analysis:
Informasi deskriptif dan kuantitatif dikumpulkan selama percobaan harus diringkas dan dianalisis. Data kuantitatif terdiri dari score test seperti halnya persyaratan waktu dan biaya proyeksi. Informasi yang deskriptif terdiri dari komentar yang dikumpulkan dari daftar pertanyaan sikap, wawancara, atau catatan, penilai menulis sepanjang percobaan tersebut.
3.6. Outcomes
Sasaran percobaan small-group dan pembelajaran harus disaring dengan perintah yang lebih efektif dengan targetnya adalah siswa dapat mengikuti peraturan yang berlaku.
4. Field Trial
Memberikan isyarat kepada seseorang yang akhir langkah evaluasi yang dikembangkan oleh instruktur mencoba untuk menggunakan suatu belajar konteks yang lebih lekat diharapkan untuk menjadi penggunaan akhir dari bahan pembelajaran. Tujuan akhir langkah evaluasi perkembangan adalah untuk menentukan apakah perubahan perintah small-group adalah langkah yang efektif. Tujuan yang lain adalah untuk melihat apakah instruksi dapat digunakan terkait dimana hal tersebut telah diharapkan secara administratif mengunakan pengaturan? Percobaan bidang adalah serupa dengan jendral repetisi, tujuan utama dari percobaan adalah untuk menempatkan dan menghapuskan dimanapun permasalahan yang di perintahkan. Perbedaan yang utama antara percobaan small-group dan percobaan bidang adalah di kesempurnaan yang nyata dari bahan-bahan, bakal-bakal, siswa, prosedur, instruktur, dan pengaturan.
4.1. Selecting Learners:
Perancang perlu mengidentifikasi suatu kelompok sejumlah tigapuluh individu untuk mengambil bagian didalam percobaan bidang. Kemudian kelompok terpilih untuk memastikan bahwa ia adalah wakil, contoh populasi target dimana bahan-bahan, bakal-bakal dimaksudkan.
4.2. Procedure for Conducting Field-Trial:
Prosedur untuk melaksanakan percobaan/pengadilan bidang adalah yang serupa untuk itu untuk kelompok yang kecil, dengan hanya sedikit perkecualian. Perubahan yang utama adalah di peran dari perancang, yang [perlu] tidak melakukan lebih dari mengamati proses [itu]. Satu-Satunya perubahan yang lain boleh jadi suatu pengurangan di (dalam) menguji. Pengalaman yang didasarkan pada di kelompok yang kecil, kekuatan yang posttest dan yang pretest dimodifikasi atau dikurangi menjadi hanya menilai ketrampilan dan perilaku masukan yang paling utama untuk diajar. Daftar pertanyaan mungkin dimodifikasi untuk memusatkan dengan diam-diam faktor yang lingkungan bahwa perancang [adalah] berpikir akan [jadi] kritis [bagi/kepada] sukses dari instruksi itu. Sangat utama, pertanyaan [perlu] memusatkan pada [atas] apapun yang mungkin bertentangan dengan sukses dari instruksi itu. Pengamatan dari instruksi menggunakan dan wawancara dengan pelajar dan instruktur akan [jadi] sangat bernilai.
4.3. Data Summary and Analysis
Ringkasan data dan prosedur analisi adalah sama seperti small-group dan percobaan bidang. Prestasi data harus terorganisir oleh sasaran pembelajaran, dan informasi baik dari siwa maupun instruktur
4.4. Outcomes:
Sasaran bidang percobaan dan revisi akhir adalah instruksi efektif yang menghasilkan tingkat prestasi pelajar dan sikap dan fungsi seperti diharapkan didalam pengaturan pelajaran. Menggunakan data tentang seputar masalah kemudian dikumpulkan sepanjang bidang percobaan, revisi yang sesuai standar yang dibiuat oleh instruktur, dengan melengkapi kita dapat memulai evaluasi perkembangan sesuai dengan target.
5. Formative Evaluation in the Performance Context:
Perancang menentukan apakah ketrampilan yang telah diajarkan bertahan dan digunakan didalam konteks capaian, dan apakah penggunaan dari ketrampilan mempunyai efek. Tujuan evaluasi in-context perkembangan adalah untuk menentukan pada dasarnya ada tiga hal. Pertama, lakukan pelajar, temukan bahwa untuk menggunakan ketrampilan yang baru mereka sesuai di tempat kerja, dan mereka dapat mulai melakukannya. Kedua, jika mereka telah menggunakan apa yang telah nampak di dalam pengorganisasian. Ketiga, usul apa yang lakukan siswa dan orang lain yang bekerja untuk meningkatkan instruksi tersebut?Instruksi yang berpegang bagus, dalam kaitan dengan capaian pelajar pada suatu posttest, tidak boleh mengakibatkan pelajar menjadi kurang hati-hati dalam meraih sukses.
5.1. Criteria and Data
Di dalam memilih prosedur yang paling sesuai untuk mengumpulkan bukti dari pelatihan berdampak pada perancang perlu mempertimbangkan data capaian dari kedua-duanya pengamatan langsung dan arsip perusahaan. Juga meliputi perceptual informasi seperti sikap dan pandangan dari siswa, dari mereka yang bekerja dengan dan barangkali dari pelanggan. Dasar pertanyaan, sumber data yang mungkin, dan data-gathering metoda di-compile di (dalam) Tabel 03.
5.2. Selecting Responds
Barangkali hanya suatu contoh pelajar dari bidang percobaan dan kelompok yang lebih kecil akan dimasukkan. Mereka bisa menjadikan secara rinci terpilih didasarkan pada pencapaian mereka dengan diam-diam pada posttest dan daftar pertanyaan sikap. Hal ini akan bersifat sesuai untuk memilih seberapa tinggi achievers dan seberapa rendah achievers, bersama dengan siswa memperkenalkan keadaan khusus dengan menarik perhatian perancang.
5.3. Procedure:
Penyelesaian dari evaluasi perkembangan, dengan mengabaikan tahap, siswa harus diberitahu bahwa mereka akan dihubungi sekali waktu di masa akan datang mendiskusikan perintah yang mereka baru saja menyelesaikan untuk hal-hal yang berguna. Kemudian, ketika waktu yang cukup telah memberikan kepada surat ijin ketrampilan untuk ini akan saling menukar menurut sifat alami siswa yang harus dihubungi.
5.4. Outcomes:
Data yang dikumpulkan sepanjang evaluasi performance-site perkembangan digunakan untuk dokumen kekuatan dan kelemahan didalam perintah, perpindahan dari ketrampilan kepada lokasi capaian, penggunaan dari ketrampilan, dan derajat tingkat kebutuhan yang asli telah dikurangi atau dihapuskan melalui instruksi. Data ini harus diringkas dan bersama dengan siswa, para penyelia mereka, dan mereka yang meminta instruksi sebagai jalan untuk mengurangi atau menghapuskan kebutuhan yang asli tersebut. Sebagai tambahan, permasalahan yang dideteksi di tempat kerja yang menghalangi perpindahan dan implementasi dari ketrampilan yang baru harus diuraikan dan bersama dengan organisasi. Hasil dari pencapaian - evaluasi lokasi perkembangan adalah ( 1) kekuatan dan kelemahan di instruksi, ( 2) area di mana perpindahan dan penggunaan dari kaleng ketrampilan didukung lebih baik, dan ( 3) usul untuk meninjau ulang instruksi untuk memindahkan pembelajaran penghalang apapun bagi penerapan ketrampilan yang baru dikerjakan .
C. KESIMPULAN
Evaluasi perkembangan tentang bahan-bahan, bakal-bakal pembelajaran diselenggarakan untuk menentukan efektivitas dari bahan-bahan, bakal-bakal dan untuk meninjau kembali didalam area di mana kurang efektif. Evaluasi perkembangan harus diselenggarakan. Suatu proses yang berulang-ulang dari evaluasi perkembangan berisi sedikitnya tiga siklus dari pengumpulan data, analisis, dan revisi yang direkomendasikan. Masing-Masing siklus memusatkan tentang aspek kualitas yang berbeda. Siklus yang pertama, one-to-one evaluasi, diselenggarakan untuk menunjukkan dengan tepat kesalahan. One-To-One evaluasi harus diselenggarakan dengan wakil atau populasi target. Suatu interaktif, proses mewawancarai digunakan sehingga penilai dapat belajar apa yang salah dengan bahan-bahan, bakal-bakal dan mengapa hal itu adalah salah.
Siklus yang kedua, small-group evaluasi, dengan kata-kata sebagai koreksi dari kesalahan utama mengenali perintah. Kelompok secara khusus terdiri dari delapan sampai duapuluh anggota wakil dari target populasi itu. Tujuan small-group evaluasi adalah untuk menempatkan kesalahan tambahan dibahan-bahan, bakal-bakal pembelajaran dan manajemen prosedur. Selama siklus ini penilai lebih interaktif, mencapai target dan bersungguh-sungguh untuk memperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Siklus yang akhir suatu percobaan bidang, diselenggarakan perbaikan bahan-bahan, bakal-bakal didasarkan secara lebih serius di dalam small-group evaluasi. Tujuan evaluasi ini adalah untuk menunjukkan dengan tepat kesalahan di bahan-bahan, bakal-bakal ketika mereka menggunakan sebagai ketentuan dalam pengaturan.
D. DAFTAR PUSTAKA
Dick W., Carey L., Carey J.O. (2005). The Systematic Design of Instruction. Chapter 10: Designing and Conducting Formative Evaluations. New York: Pearson.
Posting Komentar